Bisa di bilang kondom adalah alat kontrasepsi yang memang sering di bahas (hayoloh.. penulis kyknya sering nih.. kiding), sesungguhnya ada banyak macam-macam alat kontrasepsi yang ada, seperti pil kb, iud, suntik kb, dll. Seiring penggunaannya ternyata sarung yang paling di gemari kaum adam ini memiliki beberapa kesalahan dalam penggunaannya. Peneliti dari Indiana University menganalisis 50 studi tentang
penggunaan kondom dan setelah meninjau data-data penelitian yang
dilakukan sejak 16 tahun terakhir, peneliti menemukan daftar kesalahan
penggunaan kondom.
Berikut 11 kesalahan penggunaan kondom yang sering terjadi, seperti dilansir menshealth, Selasa (18/09/2012) ok langsung saja kita telusuri bersama...
Berikut 11 kesalahan penggunaan kondom yang sering terjadi, seperti dilansir menshealth, Selasa (18/09/2012) ok langsung saja kita telusuri bersama...
1. Telat dipasang
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sekitar 17 hingga 51,1 persen pria memasang kondom setelah penetrasi dimulai. Hal ini tentu tidak akan efektif memberikan perlindungan terhadap risiko penularan penyakit menular seksual.
2. Terlalu cepat dilepas
Antara 13,6 persen sampai 44,7 persen dari peserta penelitian melaporkan telah melepas kondom sebelum hubungan seks berakhir. Alasannya adalah karena tidak nyaman dan merasa dapat melakukan penetrasi kembali dengan aman setelah ejakulasi.
3. Membuka gulungan kondom sebelum digunakan
Sekitar 2,1 persen hingga 25,3 persen orang mengaku telah membuka gulungan kondom sebelum digunakan. Padahal, hal ini dapat menyebabkan efektivitas kondom berkurang.
4. Tidak menyisakan ruang di ujung kondom
Pria kadang melakukan kesalahan dengan memasang kondom tanpa menyisakan sedikit ruang untuk menampung sperma di ujung kondom. Kasus ini dilaporkan terjadi pada 24,3 sampai 45,7 persen dari responden penelitian.
5. Tidak mengeluarkan udara dalam kondom
Hampir 41,6 persen pria melaporkan bahwa dirinya tidak menekan udara dari ujung kondom terlebih dahulu, sehingga kondom akan menggembung dan mempersulit pemasangan.
6. Membuka kondom menggunakan benda tajam
Antara 2,1 persen hingga 11,2 persen orang menyatakan bahwa dirinya membuka kemasan kondom dengan benda tajam. Hal ini mungkin dapat menyebabkan kondom tergores dan menyebabkan kebocoran tanpa Anda sadari.
7. Tidak dapat mengenali kondom yang telah rusak
Saat mengeluarkan kondom dari kemasannya, sekitar 74,5 persen pria tidak mampu mengenali kerusakan yang terjadi pada kondom sebelum digunakan. Hal yang harus Anda periksa adalah tanggal kadaluarsa, memastikan tidak ada lubang pada bungkus kondom, dan kesempurnaan gulungan kondom.
8. Tidak menggunakan pelumas
Antara 16 persen hingga 25,8 persen orang melaporkan menggunakan kondom tanpa pelumas. Penggunaan kondom untuk jangka waktu tertentu dapat menyebabkan kondom lebih mudah sobek jika tidak digunakan tanpa pelumas.
9. Kesalahan dalam pelumasan kondom
Sekitar 4,7 persen pria melaporkan menggunakan pelumas berbasis minyak dengan kondom lateks. Hal ini dapat melemahkan lateks dan membuatnya rentan terhadap kerusakan.
10. Menggunakan kembali kondom yang telah dipakai
Meski terdengar menjijikkan, tetapi kasus ini juga dialami antara 1,4 persen hingga 3,3 persen orang yang terlibat dalam penelitian. Beberapa orang menggunakan kembali kondom yang telah dipakai, setidaknya dua kali selama hubungan seksual.
11. Kesalahan penyimpanan
Antara 3,3 persen hingga 19,1 persen orang dalam studi menyimpan kondom dalam kondisi yang tidak sesuai dengan rekomendasi yang tertulis pada kemasan kondom. Hindari menyimpannya di bawah sinar matahari langsung atau pada dompet karena dapat menurunkan kualitas lateks.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sekitar 17 hingga 51,1 persen pria memasang kondom setelah penetrasi dimulai. Hal ini tentu tidak akan efektif memberikan perlindungan terhadap risiko penularan penyakit menular seksual.
2. Terlalu cepat dilepas
Antara 13,6 persen sampai 44,7 persen dari peserta penelitian melaporkan telah melepas kondom sebelum hubungan seks berakhir. Alasannya adalah karena tidak nyaman dan merasa dapat melakukan penetrasi kembali dengan aman setelah ejakulasi.
3. Membuka gulungan kondom sebelum digunakan
Sekitar 2,1 persen hingga 25,3 persen orang mengaku telah membuka gulungan kondom sebelum digunakan. Padahal, hal ini dapat menyebabkan efektivitas kondom berkurang.
4. Tidak menyisakan ruang di ujung kondom
Pria kadang melakukan kesalahan dengan memasang kondom tanpa menyisakan sedikit ruang untuk menampung sperma di ujung kondom. Kasus ini dilaporkan terjadi pada 24,3 sampai 45,7 persen dari responden penelitian.
5. Tidak mengeluarkan udara dalam kondom
Hampir 41,6 persen pria melaporkan bahwa dirinya tidak menekan udara dari ujung kondom terlebih dahulu, sehingga kondom akan menggembung dan mempersulit pemasangan.
6. Membuka kondom menggunakan benda tajam
Antara 2,1 persen hingga 11,2 persen orang menyatakan bahwa dirinya membuka kemasan kondom dengan benda tajam. Hal ini mungkin dapat menyebabkan kondom tergores dan menyebabkan kebocoran tanpa Anda sadari.
7. Tidak dapat mengenali kondom yang telah rusak
Saat mengeluarkan kondom dari kemasannya, sekitar 74,5 persen pria tidak mampu mengenali kerusakan yang terjadi pada kondom sebelum digunakan. Hal yang harus Anda periksa adalah tanggal kadaluarsa, memastikan tidak ada lubang pada bungkus kondom, dan kesempurnaan gulungan kondom.
8. Tidak menggunakan pelumas
Antara 16 persen hingga 25,8 persen orang melaporkan menggunakan kondom tanpa pelumas. Penggunaan kondom untuk jangka waktu tertentu dapat menyebabkan kondom lebih mudah sobek jika tidak digunakan tanpa pelumas.
9. Kesalahan dalam pelumasan kondom
Sekitar 4,7 persen pria melaporkan menggunakan pelumas berbasis minyak dengan kondom lateks. Hal ini dapat melemahkan lateks dan membuatnya rentan terhadap kerusakan.
10. Menggunakan kembali kondom yang telah dipakai
Meski terdengar menjijikkan, tetapi kasus ini juga dialami antara 1,4 persen hingga 3,3 persen orang yang terlibat dalam penelitian. Beberapa orang menggunakan kembali kondom yang telah dipakai, setidaknya dua kali selama hubungan seksual.
11. Kesalahan penyimpanan
Antara 3,3 persen hingga 19,1 persen orang dalam studi menyimpan kondom dalam kondisi yang tidak sesuai dengan rekomendasi yang tertulis pada kemasan kondom. Hindari menyimpannya di bawah sinar matahari langsung atau pada dompet karena dapat menurunkan kualitas lateks.
0 komentar:
Posting Komentar
mohon maaf bila ada yng kurang berkenan >< m(_._)m