
Fotografi traveling bukan hal yang murah, apalagi kalau targetnya luar
kota bahkan luar negeri. Selain butuh budget lumayan berat, waktu yang
cukup dibutuhkan untuk hasil foto maksimal. Biasanya budget mencukupi,
giliran cuti kantor sudah habis untuk keluarga. Atau sebaliknya, waktu
masih banyak namun isi kantong lagi pas-pasan. Berikut beberapa tips singkat untuk memaksimalkan waktu minim saat
hunting.
1. Pelajari agenda kegiatan dalam perjalanan dinas tersebut hingga
detail waktunya. Pastikan ada waktu setidaknya setengah hari untuk bisa
bebas memotret. Akan lebih bagus bila dapat kesempatan hingga satu hari
penuh untuk memanjakan kamera kesayangan Anda.
2. Lakukan riset
kecil-kecilan tentang kota yang akan dituju, khususnya tempat-tempat
yang fotogenik. Jangan sia-siakan waktu memotret di tempat yang secara
visual tidak menarik.
Riset kecil-kecilan ini bisa dilakukan
melalui internet dengan melihat foto-foto yang telah dihasilkan
sebelumnya oleh orang lain di tempat itu. Bisa
ngecek dulu ke flickr, picasso, stockphoto, ataupun situs lain yang khusus memasang galeri foto-foto.
Dalam foto tersebut, jangan terpaku pada data teknis kamera melainkan
perhatikan waktu pengambilan gambar. Apakah pagi, siang ataukah sore.
Kalau pagi pukul berapa, kalau sore pukul berapa dan seterusnya.
Dilihat juga bulan pengambilan gambar dalam foto yang sedang diriset.
Apakah dilakukan pada saat musim panas, musim semi atau musim hujan.
Waktu ini sangat berguna untuk mengefisienkan perjalanan Anda saat
'mencuri waktu' untuk memotret.
Kalau dalam foto yang diriset direkam pagi hari, maka itu akan menjadi trip pertama saat memulai
quick traveling.
Begitu seterusnya hingga menjadi urutan waktu berakhir di malam hari.
Sehingga dengan mempelajari foto dari urutan waktu yang dihasilkan,
mulai tergambar peta perjalanan singkat Anda di suatu tempat, bukan?
Selain itu, bulan/musim saat pengambilan gambar yang sedang diriset
juga tidak salahnya untuk dicek. Jangan-jangan, ada event atau kegiatan
budaya yang bertepatan dengan kunjungan Anda ke luar kota/luar negeri.
Dengan mempelajari musim/bulan tertentu, akan terbaca juga kebiasaan
masyarakat setempat yang kira-kira layak untuk difoto. Bila itu menarik,
dapat menjadi prioritas utama saat mengajak kamera kesayangan
jalan-jalan.
Yang tidak kalah penting, perhatikan spot
pengambilan gambar dalam foto-foto yang sedang diriset. Kira-kira
sudutnya darimana, bagaimana dengan komposisinya, letaknya jauh atau
tidak, menggunakan lensa lebar ataukah lensa normal.
Bukan
untuk mencontek, melainkan untuk membantu imajinasi Anda bermain,
kira-kira akan bagaimana nanti kalau sudah di lokasi. Atau sebaliknya,
dengan mempelajari foto-foto yang sudah ada, Anda bisa membuat foto yang
berbeda dan dapat menghindari pengulangan foto yang membosankan.
Sehingga saat sampai di lokasi, hasil riset ini dapat membantu
mengefisienkan waktu yang singkat, memilih jenis lensa, mencari sudut
pengambilan gambar, memperhatikan arah cahaya, dan segera merekam dengan
komposisi yang menarik.

3. Setelah melakukan riset
kecil-kecilan, buat rute perjalanan seefektif mungkin ke tempat yang
akan dituju. Apakah menggunakan bus, subway, taksi ataukah menyewa
kendaraan sendiri. Akan lebih beruntung bila menemui guide lokal,
misalkan rekan kerja di daerah yang dengan sukarela mengantar Anda.
Rute ini penting untuk membuat urutan waktu
(rundown)
acara foto-foto tersebut. Buat urutan dari pagi hingga malam hari.
Pastikan tempat yang akan dituju sembari mengkonsultasikan segala
kemungkinan dengan guide lokal.
Kalau Anda menyukai
street photography,
pastikan rute yang dilalui melewati tempat-tempat yang fotojenik dan
mampu merangkum kekayaan budaya lokal seperti arsitektur dan human
interest.
4. Saat sesampai di tempat yang akan dituju, tidak
ada salahnya mencari toko buku atau gerai yang menyediakan kartu pos
dengan gambar tempat wisata lokal. Perhatikan foto dalam post card
tersebut, barangkali bisa menjadi acuan dalam hunting foto singkat
nanti.
Juga cari peta wisata setempat. Siapa tahu ada referensi
tambahan untuk hunting foto. Peta ini juga bisa dipergunakan untuk
bahan properti saat foto-foto nanti.
5. Saat eksekusi lapangan,
tetap santai jangan terburu-buru memencet kamera. Pastikan Anda
mengkontrol gambar yang akan dihasilkan dari data teknis kamera,
penguasaan medan hingga merekam suasana yang dilihat.
6.
Bawalah kamera cadangan setidaknya satu kamera. Kamera cadangan ini
sangat berguna saat kamera utama mengalami error/kerusakan. Kalau perlu,
bawa juga sebuah kamera poket untuk kondisi krusial, misalkan 2 kamera
utama tiba-tiba tidak berfungsi.
Untuk lensa, setidaknya
membawa 2 lensa yakni lensa lebar dan lensa normal. Lensa lebar untuk
dibawah 50mm, dan lensa normal antara 50mm hingga 70mm dalam paradigma
kamera film 35mm/full frame.
7. Bawalah memori kamera sebesar mungkin, misalkan hingga 32 GB. Memori besar untuk mewadahi ukuran foto terbesar
(large)
saat memotret. Menggunakan ukuran terbesar saat hunting singkat tidak
ada salahnya untuk mengantisipasi croping saat mengedit gambar.
sumber